Cerita Prasmul
Asah Kemampuan Ekonomi Siswa SMA Dengan Cara Menarik, S1 Business Economics Prasetiya Mulya Sukses Jalankan Best Challenge 2017

Asah Kemampuan Ekonomi Siswa SMA Dengan Cara Menarik, S1 Business Economics Prasetiya Mulya Sukses Jalankan Best Challenge 2017

BSD, 29 Agustus 2017 – Universitas Prasetiya Mulya melalui S1 Business Economics terus mengasah jiwa entrepreneurial economist siswa/i SMA di Indonesia melalui kompetisi bertajuk Business Economics Strategic (BEST) Challenge pada Jumat (25/8) dan Sabtu (26/8) 2017 lalu di Prasetiya Mulya, Kampus BSD.

Di tahun keduanya, BEST Challenge 2017 menantang 19 tim finalis yang terdiri dari siswa/i SMA se-Jabodetabek, Bandung, Semarang dan Surabaya, untuk memberikan ide terbaik seputar ‘Penerapan Omni Channel Bagi Tercapainya Inklusi Keuangan’. Masing-masing tim yang beranggotakan 3 orang tersebut berjuang untuk memperebutkan total hadiah sebesar 25 juta rupiah.

BEST Challenge Prasmul mengangkat tema tersebut supaya literasi bisnis dan ekonomi juga sampai ke generasi millenial yang hadir. Karena menurut pemaparan salah satu juri BEST Challenge, Bintang Caesario (Alumnus S1 Finance 2007 dan Professional Banker), industri saat ini bukan hanya mencari SDM professional yang punya kemampuan teknis, namun mereka yang tak gagap akan isu ekonomi secara nasional dan global, dan mampu menganalisis dampak dari kondisi tersebut bagi bisnis perusahaan kedepannya.

Dalam sambutannya, Dr. Christiana Yosevina R. T. selaku Direktur Program Sarjana Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya memaparkan bahwa omni channel merupakan saluran marketing teranyar dan terkini di dunia bisnis dan ekonomi, yang mampu mengintegrasikan marketing konvesional dan online dalam satu sistem terpadu, yang dipandang dapat memenuhi kepuasan konsumen saat ini.

Peserta dibantu oleh guru pendamping sedang menyiapkan bahan presentasi tentang omni channel bagi industri perbankan

“Best Challenge 2017 menantang pengetahuan, kemampuan analitis, solutif dan ide kreatif dari setiap peserta melalui topik terkini di dunia bisnis dan ekonomi, yaitu omni channel. Teman-teman akan belajar tentang pentingnya saluran yang digadang-gadang mampu memberikan seamless experience, effortless experience, high quality experience bagi konsumen. Pengalaman dua hari ini juga pastinya dapat membuka pandangan kalian tentang ruang lingkup pembelajaran dalam Jurusan Business Economics,” ungkapnya.

Sebagai bekal dalam berkompetisi, seluruh peserta BEST Challenge mengikuti dengan seminar dan pelatihan seputar omni channel dari Bpk. Suherman Widjaja, SE., MBus.Acc. Fin., selaku dosen Prasetiya Mulya dan seminar inklusi keuangan oleh Edy Tri Wibowo, MBA selaku Group Head of Economics & Corporate Research Division of Corporate & Strategy PT. Bank Rakyat Indonesia professional di bidang keuangan.

Bpk. Suherman Widjaja, SE., MBus.Acc. Fin. (Faculty Member Prasetiya Mulya) memberikan seminar seputar omni channel

Lomba yang diadakan dalam bahasa inggris ini dikemas dengan cara yang dekat dan lekat dengan generasi langgas. Sebagai pemanasan, ke-19 tim dihadapkan games yaitu Best Race dan Lipsync Battle pada hari pertama. Antusiasme terlihat dari wajah para peserta, karena selain berkompetisi mereka juga dapat  memperluas koneksi dan mengembangkan kreatifitasnya.

Mingling Time, merupakan malam keakraban bagi para peserta BEST Challenge yang diisi dengan games seru seperti Lipsync Battle
BEST Race terdiri dari 7 pos. Pada masing-masing pos terdapat misi yang harus diselesaikan dengan cepat
Mediation Challenge adalah tantangan di pos terakhir, dimana setiap peserta harus mampu menjaga keseimbangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

The challenges was awesome! Sangat membuka pandangan kami tentang gambaran serunya belajar di Prasmul. Dari kompetisinya, ada Best Race, Lipsync Battle hingga Case Study tentang omni channel. Di Best Challenge, kami juga banyak belajar dengan para expert di sektor ekonomi, dan yang paling penting bisa mengembangkan skill presentasi di depan para professional,” Papar Natasha Chitia, Isaac Edwin, Eva Alicia Wijaya  dari tim Coalesce Ipeka Integrated Christian School.

Pada hari kedua, acara dilanjutkan dengan presentasi dan ditutup dengan gala dinner. Presentasi merupakan tahapan tersulit, karena 45% total penilaian berasal dari bagaimana cara mereka memahami topik dan menyampaikan ide briliannya kepada para juri.

Presentasi salah satu peserta BEST Challenge 2017

Dandy Rafitrandi,  Researcher di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang sudah mengaku bahwa dengan topik yang tak mudah, seluruh partisipan tampil maksimal. “Kompleksitas studi kasus yang diberikan di BEST Challenge tahun ini cukup tinggi, mengingat topik omni channel dan financial inclusion to the banking sector bukan topik yang tak semua orang kuasai. But, they actually made it. Salut bagi semua partisipan!.”

Gala Dinner BEST Challenge Prasmul 2017

Dalam Gala Dinner, diumumkan pula pemenang BEST Challenge 2017. Tim Coalesce dari Ipeka Integrated Christian School (IICS) Jakarta keluar sebagai Grand Winner, diikuti dengan Tim TBox dari SMA Masa Depan Cerah Surabaya sebagai Runner Up. Ada juga pemenang kategori Most Valuable Player 3 peserta dengan performa dan kontribusi terbaik. Hadiah uang tunai diberikan bagi para pemenang dan peralatan belajar mengajar diberikan bagi para sekolah.

Seluruh peserta BEST Challenge 2017 berpose di Auditorium Universitas Prasetiya Mulya, BSD
(Ki-Ka): Juara II adalah Tim TBox dari SMA Masa Depan Cerah Surabaya dan Juara I adalah Tim Coalesce IICS
Salah satu pemenang BEST Challenge 2017  Most Valuable Participant

 

Add comment

Translate »