Cerita Prasmul
Universitas Prasetiya Mulya Sigap dan Adaptif Hadapi COVID-19

Universitas Prasetiya Mulya Sigap dan Adaptif Hadapi COVID-19

Kasus COVID-19 di Indonesia belum menunjukkan penurunan yang signifikan. Data terakhir, hingga Kamis (20/08/2020), mencatat total kasus terkonfirmasi sebanyak 147.211 jiwa. Dari angka tersebut, 4,4% alias 6.418 jiwa dinyatakan meninggal dunia. 

Hampir seluruh tatanan kehidupan masyarakat terkena imbas dari pandemi ini, termasuk sektor ekonomi dan bisnis. Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan kedua mengalami kontraksi sebesar -5,32 %. Daya beli masyarakat yang menurun drastis diduga menjadi salah satu faktor penyebabnya. 

Pengecekan suhu badan mahasiswa sebelum masa e-learning.

Selain itu, tidak sedikit perusahaan yang menutup sebagian gerai mereka. Beberapa perusahaan lain malah terpaksa harus melakukan PHK massal. Di saat yang bersamaan, sejumlah UMKM mau tidak mau memutuskan gulung tikar. 

Kondisi ini sangat memprihatinkan. Baik kesehatan masyarakat maupun ekonomi, keduanya merupakan hal yang sangat penting dan harus mendapat perhatian serius. Di tengah kebijakan moneter dan fiskal serta kebijakan kesehatan yang tengah dipacu oleh pemerintah, sumber daya manusia kini dituntut untuk menjadi lebih cerdas dan adaptif.

Melihat kondisi tersebut, Universitas Prasetiya Mulya, sebagai institusi pendidikan tinggi, bertindak sigap dan mengambil peran aktif dalam memerangi COVID-19. Sumbangsih pemikiran, ilmu pengetahuan, serta praktik di industri terus menjadi prioritas, khususnya dalam melahirkan para profesional dan pebisnis yang unggul.

Salah satu wujudnya dapat dilihat melalui partisipasi Universitas Prasetiya Mulya dalam proyek Indika Solidarity yang digagas oleh Indika Foundation. Kolaborasi dilakukan dalam rangka pembangunan laboratorium berstandar Biosafety Level 3 guna membantu pemerintah melakukan pendeteksian kasus COVID-19. Hasil tes dari laboratorium ini sudah menjadi bagian dari pelaporan harian yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Harapannya, dengan semakin banyak fasilitas testing dan laboratorium analisis, semakin cepat pula mendeteksi warga yang terjangkit. Bentuk pengabdian kepada masyarakat ini  dapat membantu penanganan kasus COVID-19 di Indonesia menjadi lebih efektif.

Universitas Prasetiya Mulya berkolaborasi dengan Indika Foundation.

Dalam konteks penanganan COVID-19 di lingkungan internal kampus, kesehatan mahasiswa, dosen, dan seluruh karyawan menjadi perhatian utama. Pada saat yang sama, pihak kampus juga terus menjamin proses perkuliahan tetap kondusif serta mempersiapkan sumber daya manusia yang adaptif. Untuk itu, pihak kampus melakukan serangkaian penyesuaian dalam proses pembelajaran. 

Sigap Memerangi COVID-19

Sejak pelaporan kasus COVID-19 di Indonesia, Universitas Prasetiya Mulya sudah menutup akses kampus untuk kegiatan akademik maupun kemahasiswaan. Seluruh karyawan dan mahasiswa diminta beraktivitas dari rumah. 

Unit kerja dan layanan tertentu yang mengharuskan kehadiran fisik diatur dengan sistem shift dan diwajibkan mengikuti protokol kesehatan, yakni pengecekan suhu tubuh, mengenakan face shield dan masker, teratur mencuci tangan, dan mengatur jarak fisik. Selain itu, lingkungan kampus secara berkala disterilkan menggunakan disinfektan. 

Pihak kampus juga mengupayakan agar segala bentuk kegiatan yang melibatkan kerumunan, seperti wisuda, seminar, workshop, atau konferensi, ditunda atau dialihkan ke dalam bentuk daring. Demikian halnya dengan aktivitas kemahasiswaan, semua diupayakan agar berlangsung secara virtual. 

Selama masa e-learning, mahasiswa menggunakan beragam platform digital untuk menerima perkuliahan, seminar, dan workshop.

Sebagai contoh, pihak kampus berhasil menyelenggarakan Prasmul Gear Up alias program orientasi mahasiswa baru yang dilaksanakan secara online untuk pertama kalinya dengan mengusung konsep digital immersive. Kegiatan kemahasiswaan lainnya, seperti klub paduan suara Svara Prasetiya, klub orkestra Phoenix Orchestra, dan klub tari tradisional Sasikirana Prasmul, juga tetap melakukan latihan bersama, bahkan performance menggunakan video conference

Untuk menyambut mahasiswa baru angkatan 2020, orientasi Prasmul Gear Up (PGU) dilakukan secara online tanpa mengurangi bonding.

Dari sisi aktivitas belajar mengajar, Faculty Member dan mahasiswa juga dilengkapi dengan fasilitas teknologi yang terintegrasi, baik melalui Moodle, e-library, Zoom, Google Classroom, dan lainnya. Tidak heran, kelas Guest Lecture dan tugas berbasis event pun masih konsisten dilakukan selama masa pandemi melalui media daring.

Semua upaya ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian Universitas Prasetiya Mulya dalam upaya menekan laju penyebaran COVID-19. 

Adaptif Menjadi Solusi

Meskipun pandemi ini sangat mengganggu aktivitas perkuliahan, Universitas Prasetiya Mulya tidak berdiam begitu saja. Pihak kampus bergegas menyiapkan dan menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sebagai bentuk adaptasi. 

Blended learning pun dirancang untuk mengakomodir kebutuhan mahasiswa, baik dari sisi ilmu pengetahuan maupun keterampilan lain yang dibutuhkan industri masa depan. Seperti kebutuhan di beberapa mata kuliah dengan praktikum laboratorium yang mengharuskan kehadiran di ruang fisik, pihak kampus masih terus memutakhirkan proses pembelajaran, termasuk menyelenggarakan kelas hibrid sebagai langkah menuju blended learning. Dengan kelas hibrid, nantinya mahasiswa akan secara bergantian mengikuti pembelajaran di ruang fisik, sementara mahasiswa yang lain mengikuti secara daring. 

Untuk menjaga keselamatan, Universitas Prasetiya Mulya menerapkan protokol kesehatan sesuai perintah pemerintah, serta melakukan rapid test ketika diperlukan.

Saat ini, pihak kampus masih terus mengembangkan “studio” produksi yang dapat meningkatkan interaksi dosen dengan mahasiswa secara virtual. Adaptasi seperti ini menjadi komitmen Universitas Prasetiya Mulya menuju blended learning yang terkoneksi secara lokal, regional, dan global. Harapannya, sistem pembelajaran seperti ini dapat terus diterapkan ke depan.

Yang perlu diperhatikan, sekalipun harus datang ke kampus untuk mengikuti praktikum laboratorium, pihak kampus mewajibkan mahasiswa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Hal ini bertujuan untuk memastikan mahasiswa tetap aman dan mengantisipasi klaster baru penyebaran COVID-19 di lingkungan kampus. 

Mari berperan aktif dengan tetap produktif, menjaga kesehatan, dan mengikuti protokol yang telah ditetapkan. Partisipasi kita bersama, pulihkan Indonesia.

Add comment

Translate »