Cerita Prasmul
Success Story Raisha Jasmine Padmakusumah: Diangkat Jabatan Dalam Hitungan Bulan

Success Story Raisha Jasmine Padmakusumah: Diangkat Jabatan Dalam Hitungan Bulan

Jenjang karier seseorang memang tidak dapat diprediksi. Walaupun kesempatan untuk duduk di posisi yang lebih tinggi bisa datang setelah satu atau dua tahun bekerja, tak menutup kemungkinan tawaran itu hadir lebih cepat jika seseorang bersinar dan berprestasi. Itulah yang dialami oleh Raisha Jasmine Padmakusumah, alumnus S1 Business Prasetiya Mulya. Mencoba peruntungan di berbagai industri, Raisha selalu dipercayakan dengan tanggung jawab yang lebih besar hanya dalam hitungan bulan. Apa rahasianya?

Prasmul Menuntun ke Pekerjaan Pertama

Raisha pertama bekerja di industri media sebagai Account Executive.

Setiap tahunnya, mahasiswa tingkat akhir Prasmul berkesempatan untuk menjemput karier gemilang dalam ajang Talent Fair. Dihadiri oleh puluhan perusahaan tersohor, kegiatan ini bantu berikan jump start profesional bagi para mahasiswa, salah satunya adalah Raisha. Ia turut serta dalam acara yang kala itu bernama Career Day, mendaratkannya di Femina sebagai Account Executive. Dari situ, perjalanannya dimulai.

Menduduki posisi Jr. Vendor Relations, Prasmulyan yang lulus di tahun 2012 tersebut mengaku harus meniti karier kembali dari nol. Ia harus belajar menangani para penjual, bernegosiasi, dan berkomunikasi baik dengan pihak eksternal maupun internal. Setelah satu tahun, Raisha diangkat menjadi Vendor Relations. Kemudian, hanya enam bulan setelah titel “Junior”-nya dilengserkan, ia dipromosi menjadi Sr. Key Account Manager.

“Setelah dua tahun di Femina, aku mau coba hal baru,” tutur Raisha. “Jadi aku nyebrang ke industri e-commerce, tepatnya Lazada.”

Hal yang serupa terjadi ketika ia bekerja di BLANJA.com pada tahun 2017 silam. Di sini, ia tak lama mencicipi jabatan sebagai Manager untuk kategori Home and Living, karena selang beberapa bulan, ia sudah ditunjuk jadi Head of Category Management.

Perihal Suasana dan Lembur

Dear Me beauty menjual alat-alat kecantikan seperti lipstik.

Untuk Raisha, yang kini menjabat sebagai Sales and Distribution Manager di Dear Me Beauty, bekerja bukan merupakan beban. Ia sendiri tidak sadar bahwa panjat kariernya tergolong cepat, karena pada dasarnya, ia menikmati pekerjaanya.

“Aku emang senang mengulik produk, strategi menjual, dan lainnya,” ungkapnya. “Kalau ada problem, aku hindari rasa panik karena aku tahu sudah ada formula yang tinggal diimplementasikan.”

Menurut perempuan yang hobi nonton film ini, fokus merupakan salah satu alasan yang membuatnya jadi pegawai terpercaya. Tanpa mengeluh, ia menyelesaikan tugas dengan penuh tanggung jawab dan keseriusan. Ia mengaku hal ini juga bantu menghilangkan asumsi negatif terhadap kantor sehingga suasana bekerja pun jadi lebih nyaman.

Selain itu, Raisha juga taat pada working hours agar ia tidak perlu lembur atau membawa pulang pekerjaan. Ia mengingatkan, “Coba deh, 9 jam itu cukup banget lho untuk menyelesaikan pekerjaan, apalagi kalau lagi nggak ada campaign atau proyek. Kalau kamu setiap hari lembur, berarti kan patut dicurigai, ngapain saja selama jam kerja?”

Sekolah Bisnis Dengan Berbagai Output

Walau tampak mulus, perjalanan karier tiap orang pasti ada tantangannya. Untuk Raisha, kesulitan terberat yang sedang ia alami adalah beradaptasi dari industri e-commerce ke beauty. Di mana e-commerce merupakan industri yang dinamis dan banyak perubahan, beauty bergerak lebih lambat karena proses product development yang memakan waktu.

“Untungnya mahasiswa Prasmul dipersiapkan untuk terjun ke dunia kerja sejak semester satu,” kata penggemar John Mayer tersebut. “Meskipun nggak punya pengalaman kerja nyata, aku dapat gambaran mengenai segala tantangan bekerja melalui tugas-tugas di Prasmul, terutama tugas akhir Business Project.”

Diajarkan berbagai ilmu, mahasiswa Prasmul cenderung siap beradaptasi di beragam industri.

Business Project merupakan mata kuliah S1 Business Prasetiya Mulya yang mewajibkan mahasiswa berkelompok untuk menciptakan sebuah bisnis. Memadukan ilmu business creation, basic management, marketing, leadership, teamwork, dan entrepreneurship, mata kuliah tersebut membekali Prasmulyan dengan pola pikir dan nalar berbisnis nyata. Hal ini menjadikan para lulusan fleksibel menginfiltrasi serta beradaptasi dalam beragam bidang industri.

“Prasmul sekolah bisnis, tapi output-nya berbeda-beda,” Raisha menjelaskan. “Di chat group angkatan, kadang ada yang meminta link untuk distributor ikan atau lainnya. Lucunya, pasti ada aja yang jawab! Ternyata cakupan dan koneksi lulusan Prasmul memang seluas itu.”


Menurut Raisha, lulusan Prasmul fleksibel bekerja di berbagai macam bidang. Klik foto di bawah ini untuk cari tahu ragam industri yang digeluti Prasmulyan!


Mengakhiri ceritanya, Raisha menyatakan ingin eksplor ke berbagai industri berbeda karena masih banyak yang ingin dia pelajari. Untuk sekarang, ia akan menikmati proses adaptasi di kantor barunya sembari mengaplikasikan ilmu yang telah ia kumpulkan selama bertahun-tahun. Nantikan inspirasi dari alumni Prasetiya Mulya lainnya hanya di ceritaprasmul.com!

Yuk jadi bagian kesuksesan karir di masa depan dengan bergabung di Universitas Prasetiya Mulya. Jangan lewatkan Gelombang Terakhir Tes Masuk S1 Prasmul, segera daftar sebelum 28 Juni 2019. See you at campus!

mm

Sky Drupadi

Add comment

Translate »