Cerita Prasmul
[PRESS RELEASE] Prasetiya Mulya Persiapkan SDM Hadapi Tantangan di Era 4.0

[PRESS RELEASE] Prasetiya Mulya Persiapkan SDM Hadapi Tantangan di Era 4.0

Jakarta, 27 Agustus 2018 – Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi turut membawa beragam perubahan dan mendorong hadirnya era baru, yaitu era 4.0.  Bahkan, perkembangan ini tidak hanya berpotensi luar biasa dalam merombak arah industri, tapi juga mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, meliputi digital economy, big data, robotic, hingga artificial intelligence. Sebagai langkah nyata dalam menghadapi berbagai perkembangan tersebut, Universitas Prasetiya Mulya menghadirkan acara Inaugural Lecture guna mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Jusuf Wanandi hadir untuk memberikan Kuliah Perdana bagi mahasiswa baru Prasmul.

Jusuf Wanandi selaku Ketua Yayasan Prasetiya Mulya menjelaskan bahwa, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi turut membawa beragam peluang serta tantangan baru yang harus siap dihadapi. Dalam hal ini Prasetiya Mulya mengedepankan kolaborasi science, teknologi dan kewirausahaan untuk mewujudkan Indonesia 4.0. “Pengusaha muda sangat berpeluang meraih kesempatan bisnis di Era 4.0, terutama pada sektor-sektor berbasis teknologi digital. Pengusaha muda yang bertalenta, kreatif dan inovatif akan diuntungkan oleh gelombang revolusi industri keempat ini,” jelas Jusuf.

Kuliah Perdana 2018 Universitas Prasetiya Mulya menekankan kolaborasi science, teknologi dan kewirausahaan untuk mewujudkan SDM berkualitas

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian pun telah menyusun inisiatif “Making Indonesia 4.0” yang bertujuan untuk mengimplementasikan strategi dan Peta Jalan Industry 4.0 di Indonesia. Peta Jalan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari institusi pemerintah, asosiasi industri, pelaku usaha, penyedia teknologi, maupun lembaga riset dan pendidikan.

Ki-Ka: Prof. Janson Naiborhu (Dekan Applied STEM Universitas Prasetiya Mulya), Ariya Hidayat (Developer Senior), Jusuf Wanandi (Ketua Yayasan Prasetiya Mulya), Prof. Dr. Djisman Simandjuntak (Rektor Universitas Prasetiya Mulya),  Agus W. Soehadi, Ph.D (Dekan Sekolah Bisnis dan Ekonomi Prasetiya Mulya)

Pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas pun menjadi hal utama yang harus dipersiapkan untuk menghadapi era baru ini. Ariya Hidayat selaku Developer Senior asal Indonesia yang kini berkarir di Silicon Valley menjelaskan, memiliki kemampuan dan keahlian saja tidak cukup untuk dapat bersaing di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan berbagai perubahan. “Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus dihadapi dengan keberanian untuk terus melawan arus agar tercipta ide-ide baru. Tentu, diperlukan prinsip yang teguh dan konsistensi usaha dari semua pelaku industri agar dapat mendapat hasil yang maksimal,” jelas Ariya.

Menurut Ariya Hidayat, kemampuan dan keahlian saja tidak cukup untuk dapat bersaing di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan berbagai perubahan.

Prof. Dr. Djisman Simandjuntak selaku Rektor Universitas Prasetiya Mulya menjelaskan bahwa Prasetiya Mulya memahami pentingnya peran institusi pendidikan dalam mewujudkan Indonesia 4.0, oleh karena itu dibentuk School of Applied Stem yang memberikan beragam pilihan bagi peserta didik untuk mengembangkan minat mereka terutama dalam bidang teknologi dan bisnis. “Program pembelajaran School of Applied STEM menggunakan discovery-based learning, yaitu memacu kreatifitas mahasiswa untuk melakukan inovasi. Pembelajarannya fokus pada eksperimentasi dan pengembangan prototipe serta berbasis paradoks dalam berpikir desain sehingga mahasiswa dapat berperan sebagai engineers sekaligus sebagai designers,” jelas Prof. Dr. Djisman.

Sejumlah siswa berprestasi Prasmul angkatan 2017-2018 hadir di Kuliah Perdana 2018.

Komitmen Prasetiya Mulya terkait kolaborasi science, teknologi dan kewirausahaan juga diperkuat kolaborasi intens School of Applied STEM dengan berbagai perusahaan, seperti DOKU, ada Adaro Power, Schneider, dan lainnya. School of Applied STEM memiliki 6 program studi S1 (Business Mathematics, Computer Systems Engineering, Digital Business Technology, Renewable Energy Engineering, Food Business Technology dan Product Design Engineering). Mahasiswa STEM Prasetiya Mulya mengembangkan karakter inovatifnya dengan menerapkan Multi-Hybrid innovation, yaitu suatu rangkaian proses yang terdiri dari demand-pull innovation, product-scrutinized innovation, dan technology-push innovation.

Prof. Dr. Djisman menambahkan, berbagai fasilitas pendukung juga telah dipersiapkan untuk mendukung pengembangan mahasiswa, diantaranya yaitu Prasetiya Mulya Laboratory Building dan Digital Learning Hub. Gedung laboratorium tersebut nantinya akan memiliki 9 lantai yang terdiri dari kelas, co-working space serta laboratorium yang dapat mengakomodasi berbagai kebutuhan mahasiswa School of Applied STEM. Area yang akan menjadi fokus inovasi science-technology adalah Energy, Food, E-Platform dan CAD & SIMULATION. Terdapat dua jenis laboratorium yang ada yaitu basic dan advanced. Laboratorium basic terdiri dari Chemistry, Bio-Microbiology, Physics & Fluids dan Electronic & Network. Sedangkan laboratorium advanced terdiri dari Nutrition Fact, Material Testing, Analytical Center dan CAD/CAM. Desain dan impelementasi laboratorium Prasetiya Mulya telah menggabungkan visi & misi Prasetiya Mulya, rencana ke depan, kapabilitas & minat tenaga pengajar School of Applied STEM dan masukan dari industri.

Add comment

Translate »