Cerita Prasmul
Maria Sutanto: Tanpa Passion, Pekerjaan Tak Akan 100%! – Alumni Success Story

Maria Sutanto: Tanpa Passion, Pekerjaan Tak Akan 100%! – Alumni Success Story

Muda dengan banyak pencapaian. Begitulah kesan pertama yang tampak dari laman LinkedIn seorang Maria Sutanto. Tak seperti anak muda pada umumnya, nyaman mengerjakan pekerjaan statis dan menjanjikan, wanita kelahiran 1993 ini memilih aktif berkarier dan terjun dalam berbagai kegiatan internasional yang menuntutnya untuk selalu menguasai hal-hal baru. Namun, satu yang ia percaya, bahwa  passion akan membantunya tetap melakukan seluruh kewajibannya dengan optimal!

Selalu Mempertanyakan Banyak Hal

Perjalanan menggapai passion peraih AWS Global Scout ini dimulai sejak dini. Lahir dan besar di kota kecil telah banyak memunculkan pertanyaan “why” akan hal-hal besar yang terjadi, terutama di negara lain. “Saat itu saya berpikir, I have to actually jump out of the box, kalau nggak mau begini-begini saja,” ujar Maria.

Itulah tonggak awalnya untuk menjadi volunteer dan mengejar kecintaannya untuk mempelajari dan menjawab permasalah dunia global. Siapa sangka, keaktifannya tersebut membuahkan hasil berupa Summer Exchange Scholarship pertamanya di Dongseo University dengan gelar Best Student Recognition. 

Namun, bukannya berpuas diri, rasa haus akan pengetahuan dan dampak sosial justru semakin menggebu. Dalam setiap pengalaman barunya, “why” selalu Maria tanyakan, dan saat itu pula, ia terus memperdalam ilmu dengan pengalaman.

Have a Dream, and Go For It!

Segera setelah meraih gelar Sarjana pada tahun 2015, kecintaan Maria akan pembelajaran membawanya pada rencananya untuk melanjutkan studi  di MM Regular Prasetiya Mulya, meski tawaran menjanjikan untuk bekerja di negeri Singa terus memanggil. “Mumpung masih muda, saya berani untuk take the risk, mengejar apa yang saya sukai,” ujar Maria. 

Di awal pembelajarannya di Prasetiya Mulya, Maria mengaku amazed dengan lingkungan dan partner belajarnya. “Teman-teman di Prasetiya Mulya pemikirannya jauh lebih advanced dan konstruktif. Yang didiskusikan itu hal-hal yang berbobot, sehingga enrich one to another,” puji Maria. “Profesionalitas dan jiwa kompetitif di sini juga membuat saya sadar bahwa in order for you to go to the top, mau nggak mau harus berkompetisi, tapi in a very healthy way.

Pembelajaran kepemimpinan dengan lingkungan yang mendukung di Prasetiya Mulya rupanya turut menumbuhkan jiwa sosial Maria. Melalui Business Plan sebagai tugas akhir, Maria dan rekan kelompok berhasil menghasilkan Avasya Water, inovasi produk untuk membantu akses air bersih daerah terpencil melalui teknologi membran. 

Betapa kagetnya Maria ketika mengetahui hasil Business Plan tersebut berhasil membawanya memperoleh beasiswa Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) Academic oleh US Department of State. “Saya pun studi 5 minggu mengenai social entrepreneurship bersama teman ASEAN dan Amerika, dan kembali menjawab “why” saya atas bagaimana membangun inovasi yang tetap etis, melalui impactful enterprises,” pungkasnya.

Passion Membuat Berani Mencoba Segalanya

Momen pertemuan Maria dengan Wakil Presiden ke-13 Indonesia, Bapak K.H. Ma’ruf Amin.

Karier Maria dalam memberikan dampak sosial terus bertumbuh melalui kesempatannya menjadi sarana penyalur dana investasi, pelatihan, dan mentor untuk perusahaan dalam dan luar negeri melalui posisi community manager di Plug and Play. Namun, sudah merasa cukup berkecimpung di bidang operasional dan execution, Maria memberanikan diri mencoba bekerja di perusahaan yang langsung berhadapan dengan CEO.

Tak disangka, kinerja optimal membawanya menjadi orang kepercayaan sebagai wakil CEO untuk aktif mengikuti berbagai organisasi internasional, antara lain ABAC (APEC Business Advisory Souncil), B20 dan ICC (International Chamber of Commerce). Bertemu dengan para petinggi negara-negara dunia, menyuarakan kesetaraan gender, hingga mendukung program impact fund diakui Maria membuatnya perlu menjadi seorang yang jack of all trades

“Seperti pada APEC Leaders Dialogue, saya bertugas juga untuk mengumpulkan semua input, hasilkan public policy, sampai menginisiasi adanya impact fund, bekerja sama dengan UNDP, Bakrie dan Mandiri,” ungkap Maria. “Hal tersebut sangat baru bagi saya. Itulah mengapa ketika ada proyek baru, saya belajar lagi, cari tahu lagi.”

Ketika ditanya mengenai rahasia Maria untuk bisa mengukir prestasi pada setiap bidang yang ditekuninya, Maria mengaku bahwa tanpa disadari, itu semua muncul dari passion. 

“Menurut saya, tidak semua orang tahu passion-nya apa, termasuk saya juga pernah berada di posisi itu. Namun, CEO saya juga pernah berkata, ‘Mar, if you don’t want to do it, maka jangan lakukan itu karena kamu tidak akan 100% melakukannya,” Maria bercerita.

Untuk itu, menurut saya, passion itu bukan harus ada, melainkan harus dicari. Mungkin saat ini kita belum tahu dan mengerti, namun itulah mengapa kita perlu untuk never stop trying, praying, and experimenting.

Gabriela Junisa Lasse

Add comment

Translate »