Cerita Prasmul
The Future is Here: Mahasiswa STEM Prasmul Pamerkan 20 Kreasi Inovatif Berbasis Teknologi

The Future is Here: Mahasiswa STEM Prasmul Pamerkan 20 Kreasi Inovatif Berbasis Teknologi

Walaupun tergolong baru, fakultas School of Applied STEM Universitas Prasetiya Mulya telah membuktikan kebolehannya dalam membentuk engineers yang berorientasi pada teknologi dan masa depan. Tak jarang, mahasiswa STEM Prasmul memenangkan kompetisi, meraih beasiswa, serta unjuk gigi di ranah internasional. Melihat prestasi yang begitu gemilang, Prasetiya Mulya menyediakan wadah untuk mengekspos kreativitas mahasiswa di acara Innofair 2019.

Berlangsung hari Rabu (27/3) kemarin di Universitas Prasetiya Mulya, Innofair 2019 sekaligus menyalurkan ilmu bermanfaat melalui tiga seminar inovasi teknologi dari pembicara tersohor, Prof. Pitoyo Hartono (Co-Leader Gundam Global Challenge Chukyo University, Japan), Mr. On Lee (CEO & CTO of GDP Labs and CTO of GDP Venture), dan Dr. Masahide Okamoto (Chair, Society 5.0 Standarization Promotion Committee).

Innofair 2019 dibuka untuk umum dan juga disambut oleh antusias pelajar SMA.
Mr. On Lee memberikan seminar tentang “AI Powered Startup Business Plan”.
Mahasiswa STEM Prasmul menjelaskan produk mereka kepada pengunjung Innofair 2019.
PERA, CU Glasses, dan Nusantarem masing-masing menerima penghargaan di acara Innofair 2019.

Sebanyak 20 kreasi mahasiswa menerima spotlight dalam pameran ini. Menjawab beragam problem seperti sosial, lingkungan, sampai pangan, inovasi mahasiswa STEM memberikan gambaran mengenai produk teknologi yang akan hadir di masa depan. Berikut serba-serbi prototipe mahasiswa STEM Prasmul yang tampil pada acara Innofair 2019!

EARHANCE

Product Design Engineering 2018

Melalui berbagai research, Darryl Handoyo dan Paulina Tantra menemukan bahwa perangkat earphone, headphone, atau headset merupakan salah satu kontribusi terbesar terhadap gangguan pendengaran. Menghadirkan substitusi untuk earphone, EARHANCE menghadirkan hearing aid yang stylish dan modern. EARHANCE memanfaatkan teknologi Active Noise-Cancelling serta magnetic crown, di mana pemakai dapat mengisi ulang daya tanpa harus melepaskan produk. Efisien dan friendly, EARHANCE menerima Juara II dalam kompetisi Tech-Infinity 2k18 dari Binus ASO.

CU Glasses

Product Design Engineering 2018

Pertama di Indonesia, CU Glasses merupakan kacamata yang menggunakan teknologi Augmented Reality untuk membantu pengemudi ojek online melihat arah di peta lokasi tujuan. Dikembangkan oleh Willyon Pratama dan Medelyn Angel Hartono, CU Glasses memberikan solusi terhadap kecelakaan yang dialami ojek online akibat melihat GPS dari hand phone. Willyon dan Medelyn diberi titel Juara Favorit dalam Tech-Infinity 2k18 dari Binus ASO untuk inovasi ini.    

Mythical Wheel

Renewable Energy Engineering 2018 dan Product Design Engineering 2018

Untuk meringankan beban stres para pegawai kantor, Luke Jonathan, Faris Zharfan, Alessandro Stefan, dan Darryl  Handoyo menciptakan alat unik berbentuk bianglala yang dapat diletakkan di atas meja kerja. Memainkan tuas dan melihat kincir berputar dapat memberikan sensasi relaksasi sehingga tingkat stres pemakai pun dapat turun secara signifikan. Dalam proses pengembangannya, keempat mahasiswa di kelompok ini ingin mengintegrasikan dekorasi lampu serta fitur musik untuk melengkapi Mythical Wheel.

Cuttivy

Food Business Technology 2018

Melihat maraknya usaha keripik, I Kadek Juni Saputra memberikan solusi terhadap sistem pengirisan bahan baku, terutama untuk usaha kecil. Menggunakan konsep sepeda, Cuttivy mengimplementasikan pesawat sederhana secara optimal agar para pengusaha dapat menghasilkan irisan kentang atau singkong sebanyak dan secepat mungkin.

Ikantara

Software Engineering 2017

Ikantara merupakan aplikasi edukasi yang ditujukan untuk anak-anak di bawah 12 tahun. Dikembangkan oleh Fitriaji Taqiy , Stanley Wyatt Adema, dan Max Muljono, Ikantara memberikan informasi mengenai biota laut di perairan Indonesia melalui permainan sederhana yang menarik dan menyenangkan. Kedepannya, aplikasi ini akan dibekali teknologi Augmented Reality agar pemain dapat melihat bentuk asli dari hewan laut yang ditampilkan.

AR Business Card

Software Engineering 2018

Agar bertukar kontak tak lagi membosankan, I Dewa Gede Aditya Sanjaya membuat sebuah aplikasi mobile dengan teknologi Augmented Reality. Ketika memindai sebuah kartu nama, handphone akan menampilkan data kontak, alamat, dan lainnya pada layar. Karena sifatnya yang interaktif, pemakai bisa langsung berinteraksi dengan data yang muncul untuk mempersingkat waktu.

SCREENING

Renewable Energy Engineering 2018, Software Engineering 2018, dan Computer System Engineering 2018

Alat yang bisa memudahkan pekerjaan petugas kebersihan ini dihadirkan oleh I Dewa Geda Aditya Sanjaya, Putu Ayu Narsih Sukmawati, Rayhan Amien Ruseno, Nicholas Cliff, dan Fauzaan Barreza Radinka Sudrajat. Mengolaborasikan ilmu dari berbagai jurusan, kelompok ini menciptakan sebuah alat penyaring sampah yang bekerja secara independen dan mengirim sms otomatis kepada petugas kebersihan ketika alat sudah penuh. Dengan ini, petugas tak perlu lagi membersihkan sampah sungai secara manual.

Fil-Trash-Ion

Renewable Energy Engineering 2018, Software Engineering 2018, dan Computer System Engineering 2018

Melihat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang kusut dan kacau, Fil-Trash-Ion yang digagas oleh I Putu Krisna, Erik Ivan Lolo, Puji Sakindah Marinda, Luke Jonatha, serta Michael Anwar ini berikan solusi terhadap problem pemilahan sampah. Alat ini dapat memisahkan besi dan plastik dengan memanfaatkan sistem gaya magnet dan conveyor. Menyikapi permasalahan dari akar, Fil-Trash-Ion disarankan untuk diletakkan di rumah, agar sampah yang sampai di TPA sudah terpilah dengan rapi.

Nüdles

Food Business Technology 2018

Cheryl, Cheryn, Christie, Martin, dan Rebecca mempelopori ide mie instan dengan inovasi self-heating. Mengaktifkan produk dengan menarik sebuah tali, produk dapat dinikmati dalam hitungan menit oleh mahasiswa kos, pendaki gunung, militer, bahkan korban bencana tanpa memerlukan air, api, maupun listrik.

PERA (Profitable Exchange Rate Alert)

Business Mathematics 2018

Baik untuk industri yang ingin meminimalisir tingkat kerugian budget perusahaan, atau untuk generasi muda yang mau jalan-jalan ke luar negeri, aplikasi PERA akan berguna digunakan kapan saja. Dicetuskan oleh Kevin Kenneth, Bianca Tamara, serta Aurellia Christie, aplikasi kurs mata uang ini memiliki kelebihan unik. Salah satunya adalah rate alert, di mana pengguna diberi notifikasi ketika kurs berada di harga yang diinginkan; tinggi maupun rendah. Bekerja sama dengan Bank Indonesia, PERA dapat memberikan data real-time dengan selisih waktu menit atau detik. Kemudian, mengaplikasikan ilmu Business Mathematics, PERA menggunakan rumus standar kemungkinan untuk memprediksi kurs pada hari berikutnya.

Nusantarem

Food Business Technology 2017

Tak akan ada yang mengira bahwa arem-arem dapat bertahan hingga 6 bulan. Namun berkat teknik packaging yang mengacu pada retort system, hal tersebut terwujudkan oleh Nusantarem. Produk khas Indonesia karya Angeline Vedi, Kadek Agus Prabawa, Nathasha Aphhrodita, dan Lakeisha Kuswoyo ini menyajikan rasa original dan rendang. Sifatnya yang ready-to-eat pun dapat memenuhi kebutuhan sarapan, makan siang, dan makan malam konsumen.

Masih banyak lagi inovasi unik mahasiswa STEM yang hadir pada Innofair 2019. Prototipe-prototipe tersebut diharapkan dapat menginspirasi bukan hanya pengunjung dan pelajar SMA, tapi juga berikan saran berharga bagi mahasiswa dalam mengembangkan dan menyempurnakan produk mereka. Untuk melihat kreasi lainnya, cek instagram @siso.prasmul dan nantikan event seru berikutnya!

mm

Sky Drupadi

Add comment

Translate »