Cerita Prasmul
Dari Ilmu Menjadi Produk, Berikut 3 Bisnis Rintisan Prasmulyan STEM!

Dari Ilmu Menjadi Produk, Berikut 3 Bisnis Rintisan Prasmulyan STEM!

Sebagai kampus yang menggiatkan pembelajaran hands-on, Prasmul memastikan bahwa setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengaplikasikan ilmu ke dunia nyata, baik melalui mata kuliah project-based maupun kegiatan di luar kurikulum. Selain magang, berorganisasi, dan berkepanitiaan, mendirikan bisnis juga merupakan salah satu wujudnya. Bahkan, tidak jarang usaha mereka melejit menjadi brand lokal ternama, sebut saja Tuku, Voyej, dan Rollover Reaction. 

Motivasi tersebut juga dirasakan di School of Applied STEM Prasmul. Walaupun belum memiliki lulusan karena baru berdiri pada 2016 lalu, peleburan ilmu teknis dan entrepreneurial telah menghasilkan bisnis berbasis teknologi yang semakin variatif dari mahasiswa. Berikut adalah 3 bisnis rintisan Prasmulyan STEM!

LEASTRIC

Aditya Sanjaya (ujung kanan) mengembangkan LEASTRIC ketika sedang menjalankan program beasiswa dari Apple Developers Academy.

Setiap rumah modern pasti mengonsumsi energi. Namun meski sifatnya fundamental, listrik sukar dipantau sehingga pemakaian bisa tidak stabil, terbukti dari mati listrik atau tagihan membengkak. Untuk itu, LEASTRIC hadir sebagai alat bantu memonitor dan mengatur penggunaan listrik, serta membuat perencanaan pemakaian. Memanfaatkan IoT device yang ditempelkan ke panel listrik, user cukup mengunduh aplikasi LEASTRIC pada smartphone untuk menerima informasi yang telah dibaca oleh sensor perangkat. 

LEASTRIC dirancang oleh Aditya Sanjaya (S1 Digital Business Technology – Software Engineering) bersama rekan-rekannya dari Apple Developers Academy. Memikul peran Chief Technology Officer, Adit bertanggung jawab dalam proses teknis pengembangan software, mulai dari mobile app, website, hingga program machine learning. 

Saat ini, LEASTRIC sedang dalam tahap Business Model Validation di inkubator program milik Telkom bernama Indigo untuk menguji model bisnis. Harapannya, LEASTRIC segera mendapatkan lampu hijau untuk melakukan mass production dan penjualan. 

ModernFarm.id

Melalui ModernFarm, kedua Prasmulyan ingin memperbaiki farming management melalui tiga fitur utama; Quality Management, Human Resource, dan Business Facilitator. Dengan memasangkan sensor berbentuk QR Code atau NFC, setiap kondisi hewan ternak dapat didata dan dicatat secara akurat. Informasi ini sangat berguna, bukan hanya bagi peternak, tapi juga para investor yang ingin menanamkan modal pada hewan ternak. 

Tampilan ModernFarm.id

Kecilnya ketertarikan generasi muda terhadap bidang peternakan merupakan hal yang memprihatinkan. Masyarakat pun lebih memilih daging impor dibandingkan lokal karena kepercayaan yang rendah terhadap peternakan Indonesia. Mengatasi masalah ini, Fitriaji Taqiy Robbaanii dan Dimas Pratama dari S1 Digital Business Technology (Software Engineering) meluncurkan ModernFarm.id, aplikasi dengan misi untuk memajukan dunia peternakan dengan pemanfaatan teknologi digital.

ModernFarm telah berafiliasi dengan sejumlah peternak di Pulau Jawa yang memelihara ratusan ribu hewan ternak, terdiri dari sapi, kambing, domba, lele, dan ayam kampung. Pengembangan model bisnis terus dilakukan ModernFarm demi meningkatkan penghasilan peternak, kepedulian masyarakat tentang peternakan lokal, sekaligus menginspirasi para pemuda Indonesia. 

Ramoe

Ramoe merupakan minuman rempah modern yang dikemas secara menarik.

Jamu biasanya diasosiasikan dengan sifat kekunoan, obat, atau orang lanjut usia. Padahal dengan bahan dasar rempah, jamu memiliki kandungan yang bermanfaat bagi masyarakat berbagai umur. Maka dari itu, Ferdinand Kenji, Lakeshia Erlino, Laudya Jenita, Ancilla Betaria, dan Kevin Christopher dari S1 Food Business Technology mendirikan Ramoe, minuman rempah modern dengan rasa unik yang dikemas secara menarik.

Saat ini Ramoe menawarkan tiga rasa yang segar, nikmat, dan sehat.

Dalam proses pengembangannya, tim Ramoe menggunakan pengetahuan dari S1 FBT untuk memastikan manfaat ekstrak rempah tetap bisa didapatkan konsumen tanpa menjadikan produknya hepatotoxic. Mereka pun melakukan sensory evaluation, quality management, dan berbagai teknik food processing agar formulasi resep yang dihasilkan aman, sehat, dan lezat.

Terdapat tiga rasa yang saat ini dijual di pasaran, yakni Paddy Milk (beras, kencur, dan susu), Tropical Curcumin (kunyit, asem, dan jeruk), serta Choco Ginger (cokelat dan jahe). Selain itu, tim Ramoe tengah melakukan product development untuk sabun batang rempah alami dalam usaha mencapai zero waste dalam produksi Ramoe. 

mm

Sky Drupadi

Add comment

Translate »