Cerita Prasmul
Prasmul Latih Guru SMA di Palembang Terapkan Pendidikan Kewirausahaan

Prasmul Latih Guru SMA di Palembang Terapkan Pendidikan Kewirausahaan

Penerapan pendidikan kewirausahaan di tingkat sekolah menengah memiliki tantangan yang besar. Tuntutan untuk mensinergikan perbedaan antara metode pembelajaran serta bahan ajar kewirausahaan dengan mata pelajaran ekonomi ataupun akuntansi di sekolah menjadi tantangan utamanya.

Hal ini disampaikan Setiawan Kusmulyono, MM, Sekjen Entrepreneurship Development Center Prasetiya Mulya School of Business and Economics saat mengisi workshop “Mendesain Program Kewirausahaan yang Kreatif” di Hotel Grand Zuri Palembang pada hari Sabtu (25/01) lalu.
foto workshopDi depan 45 guru dari 20 Sekolah Menengah Atas unggulan di Palembang yang hadir sebagai peserta, Setiawan menekankan pentingnya peranan pendidikan kewirausahaan sebagai salah satu alternatif dalam mewujudkan sistem pendidikan yang kreatif dan bernilai tambah, terutama pada tingkat sekolah menengah atas.
” ujar Setiawan yang juga mengajar beberapa matakuliah Kewirausahaan di Prasetiya Mulya.
Melalui kewirausahaan, lanjut Setiawan, peserta didik dapat meningkatkan pemahaman tentang implementasi nilai-nilai manfaat dari setiap mata pelajaran yang dipelajari.
Penerapan Konkrit
Menurut Setiawan, langkah pertama yang dapat dilakukan guru SMA untuk mensinergikan bahan ajar kewirausahaan dengan mata pelajaran ekonomi adalah menentukan sasaran belajar wirausaha di sekolah.

“Apa sasarannya? untuk inovasi, kreativitas, inovasi atau apa? lihatlah warna sekolah yang ingin ditonjolkan misalnya integritas, religius, dll” papar Setiawan.

Selanjutnya, Setiawan menganjurkan kepada guru agar mengkombinasikan bahan ajar kewirausahaan dengan topik-topik mata pelajaran ekonomi yang mampu mengakomodasi warna tersebut. Praktik nyata yang bisa diambil guru, lanjut Setiawan, contohnya mengimplementasikannya dalam bentuk pameran.

Untuk memberikan contoh kewirausahaan yang dapat dicerna oleh siswa SMA, guru juga bisa menceritakan kisah sukses pengusaha, membuat simulasi bisnis melalui permainan sederhana, kunjungan ke tempat usaha, maupun mengadakan acara sharing bersama pengusaha muda.
Dalam workshop ini,  Setiawan juga mendiskusikan contoh nyata yang diterapkan Prasetiya Mulya untuk mengajarkan program kewirausahaan bagi peserta didiknya. Beberapa produk hasil usaha mahasiswa semester awal S1 Prasetiya Mulya ikut ditampilkan. Selain itu, Setiawan juga memberikan beberapa contoh permainan dan bahan ajar kewirausahaan yang dapat diperoleh peserta workshop melalui internet.
“Materi kewirausahaan ini sangat menarik dan kreatif dengan interaksi yang dekat antara pembicara dan peserta,” ujar Drs. H. Syaiful Bahri, M.M, Kepala Sekolah SMA Plus Negeri 17 Palembang yang mengaku mendapatkan inspirasi sehabis  workshop ini.
foto guru workshop kewirausahaan
Workshop seri kedua yang diadakan Prasetiya Mulya di Palembang ini bertujuan memberikan wawasan dan meningkatkan kompetensi para pengajar untuk menghadapi tantangan dalam mengembangkan kurikulum kreatif berbasis kewirausahaan. Sebagai salah satu pelopor sekolah bisnis di Indonesia, Prasetiya Mulya memiliki kepedulian akan pertumbuhan angka wirausaha di Indonesia. Komitmen untuk meningkatkan angka kewirausahaan di Indonesia ini ditunjukan salah satunya dengan mengadakan pelatihan perancangan program pendidikan kewirausahaan bagi guru-guru SMA di kota-kota besar di Pulau Sumatera, seperti Palembang dan Pekanbaru.

Setiawan berharap, melalui workshop ini setiap guru akan memiliki modal bahan ajar berharga untuk kemudian dapat disampaikan kembali kepada siswa didiknya di sekolah masing-masing.

Add comment

Translate »