Prasetiya Mulya Teken MoU dengan LOWE Indonesia

S1-Marketing Prasetiya Mulya dan LOWE Indonesia telah resmi menjalin kerjasama pendidikan di bidang marketing. Kerjasama ini diresmikan lewat  penandatanganan MoU kedua belak pihak yang diwakili oleh Prof. Djoko Wintoro selaku Ketua Prasetiya Mulya School of Business dan Viena Meuthia, Legal and HR Head Lowe Indonesia  pada hari Kamis (03/04) di Kampus Prasetiya Mulya BSD.

Kerjasama Prasetiya Mulya dan Lowe ini meliputi diskusi tentang kurikulum bagi S1 Marketing Prasetiya Mulya, memberikan kelas khusus untuk pengayaan dan materi studi kasus dari Lowe Indonesia yang akan menjadi bahan latihan mahasiswa, serta program magang bagi mahasiswa S1 Prasetiya Mulya.

Menanggapi kerjasama ini, Suherman Widjaja, M.Bus. Acc. Fin, Manajer Program S1 Marketing mengatakan bahwa faktor-faktor yang mendasari kerjasama dengan pihak luar antara lain kesiapan dari partner untuk bekerja sama, kesediaan untuk saling sharing informasi, serta fondasi nilai-nilai LOWE yang sejalan dengan Prasetiya Mulya.

Sementara itu, dalam kata sambutannya Viena Meuthia  sempat bercerita mengenai performance dari mahasiswa Prasetiya Mulya yang magang disana.  Menurutnya, mahasiswa S1 Marketing Prasetiya Mulya memiliki antusiasme yang tinggi terhadap pekerjaannya serta tidak takut untuk mengambil tanggung jawab pekerjaan yang cukup berat.

“Dari 10 orang mahasiswa yang sedang menjalani program internship di LOWE Indonesia mahasiswa Prasetiya Mulya sangat menonjol dan memberikan kesan yang baik dibandingkan kandidat lainnya,” ujar Viena.

Sebagai informasi, LOWE Indonesia merupakan salah satu perusahaan marketing agency terkemuka dengan pengalaman lebih dari 25 tahun. Lowe Indonesia adalah jaringan dari Lowe and Partners yang berpusat di   London, Inggris,. Dengan jumlah 250 employer saat ini, Lowe Indonesia (www.loweindonesia.com)  berusaha menyediakan layanan intregrated communication pada klien-kliennya. LOWE percaya bahwa “size does matter as we need diverse pool of talents to work with varying clients and marketing challenges”.