Cerita Prasmul
Ngobrol Manis Dengan Emilia Putri, Prasmulyan 2011 Pendiri Kookie.do

Ngobrol Manis Dengan Emilia Putri, Prasmulyan 2011 Pendiri Kookie.do

Hai Prasmulyan! Setuju nggak sih, industri kuliner tampaknya merupakan tambang yang menjanjikan di dunia bisnis? Dengan lapangan yang terbuka lebar dan inovasi produk yang endless, berbagai restoran, café, dan santapan unik turut menjamur, baik secara offline maupun online. Nah, ikut serta memajukan perekonomian Indonesia di sektor kuliner adalah Emilia Putri, alumunus S1 Business 2011 yang merupakan pendiri the first ever cookie dough and milk bar di Indonesia, Kookie.do.

Bercita-cita jadi entrepreneur sejak masih belia, gadis yang sedang mengejar gelar Master di Manchester, Inggris ini mengaku bahwa Kookie.do merupakan batu loncatannya yang pertama. Terinspirasi dari sebuah post yang ia temukan di Instagram, Emilia bertekad untuk mengenalkan camilan cookie dough pada khalayak ramai. Bersama kedua partner-nya, Salvaredo dan Heru, pecinta gado-gado tersebut meluncurkan Kookie.do di media sosial. Nggak disangka, inbox Emilia langsung dibanjiri request dan demand dari pelanggan yang kepo dengan dessert yang wujudnya mirip es krim tersebut.

Kookie.do cabang Terogong, Jakarta Selatan.
Emilia bersama Salvaredo dan Heru.

Memasuki tahun ketiga, Kookie.do kini sudah membuka toko di dua lokasi serta punya dua reseller di Bandung dan Surabaya. Prasmulyan pun penasaran kan dengan perjalanan sukses Emilia dalam membangun bisnisnya? Dalam wawancara eksklusif bersama Ceritaprasmul, perempuan kelahiran 1994 ini bicara soal media sosial, kehidupannya di Prasmul, and of course, Kookie.do!

Ceritaprasmul   : Ceritain dong, gimana awal mula Kookie.do berdiri?

Emilia                    : Jadi di tahun 2016, aku sedang jalanin program Graduate Trainee di sebuah perusahaan besar. Waktu lagi scrolling explore Instagram, aku nemu satu post tentang cookie dough, adonan kue yang aman untuk dikonsumsi karena tidak mengandung telur. Aku pikir, “menarik nih untuk dijadikan bisnis”. Tapi karena aku nggak bisa masak, aku sampein ide ini ke pacarku yang kebetulan punya background skill masak. Setelah bereksperimen dengan berbagai resep, ia akhirnya berhasil ciptain formula yang enak. Mencari waktu di sela-sela jam istirahat kantor, aku iseng bikin logo, packaging, sampai akhirnya luncur deh di Instagram! Pada akhirnya, aku resign dari pekerjaan biar bisa fokus di bisnis ini.

Kookie.do sering diliput dalam berbagai media dan televisi.

Apa aja tantangan yang kamu lewati selama masa perkembangan Kookie.do?

Banyak banget! Paling utama adalah mengedukasi pasar tentang cookie dough. Waktu itu, belum ada yang tahu apa itu cookie dough. Kami harus jelasin, ini tuh bukan es krim. Ini adalah adonan kue yang kemudian bisa jadi topping untuk es krim, dicampur ke milkshake, atau bahkan langsung di makan dari jar. Terus, setelah orang-orang udah mulai familier dengan konsep cookie dough, mulai muncul kompetitor di media sosial. Tapi aku percaya, konsumen akan selalu kembali ke kami selama kualitas produk selalu dijaga.

Seberapa penting sih media sosial untuk bisnis?

Nowadays, information is handed to us. Bahkan, iklan-iklan di Instagram dan Google tuh menyesuaikan dengan historical search penggunanya. Habit, behavior, dan pattern kita diperhatikan, jadi apa yang diberikan itu sesuai dengan interest dan needs kita. Penjualan di tahun pertama Kookie.do pun purely secara online. Baru di tahun kedua kami berani membuka pop-up booth di Crumble Crew, SCBD.

Apakah Prasmul punya peran dalam proses pengembangan bisnis?

Pastinya! Selama empat tahun di Prasmul, kami didorong untuk bikin bisnis dalam matkul Business Creation, Business Project, Business Development, dan banyak lagi. Dari situ, kami belajar untuk nggak jatuh di lubang yang sama, how to set target market, pokoknya entrepreneurial mindset aku dikuatkan banget. Lompat dari satu proyek ke proyek lainnya, aku jadi hafal dengan proses product development, marketing, serta planning. Itulah alasan aku berani resign dari pekerjaan lama dan ambil a leap of faith dengan Kookie.do.

Dipadukan dengan es krim dan produk susu lainnya, konsep cookie dough dikenalkan pada masyarakat.

Kira-kira, apa hal dari Prasmul yang paling nempel buat kamu?

Jujur aja, aku tuh sebelum masuk Prasmul nggak ambisius sama sekali. Tapi setelah berkuliah, aku dipaksa jadi ambisius dan kompetitif. Ide kami selalu diadu. Ketika proyek kami berhasil mendapatkan ancungan jempol dari Faculty Member (read: dosen) dan lolos ke tahap selanjutnya, hal ini membangun confidence tentunya. Itu berkesan banget sih buat aku. Berkat Prasmul juga, aku sekarang handle segala hal yang bersifat back office, mulai dari marketing, finance, PR, dan publikasi.

Sekarang kan kamu sedang mengambil S2 di Manchester University, seberapa penting mengejar ilmu bagi kamu?

Betul, aku mengambil jurusan Innovation and Entrepreneurship, jadi masih sesuai dengan minat yang ingin aku tekuni. Di sini, aku ketemu banyak orang dari latar belakang yang berbeda. Aku jadi belajar cara ngehadepin mereka, perspektif mereka terhadap dunia entrepreneurial dan bisnis. Bertemu dengan minds alike bikin aku jadi lebih terinspirasi. Semua hal yang aku pelajari pasti sangat berguna untuk bisnisku sekarang ataupun nanti di masa depan.

Cookie dough milkshake merupakan salah satu produk favorit.

Long-term goal kamu adalah…

Membantu orang. Dulu, pegawai Kookie.do hanya ada dua. Sekarang bertambah jadi empat dan salah satunya sedang nyicil motor. Wah, seneng banget rasanya bisa bantu orang beli motor! Itu merupakan personal achievement aku. Untuk long-term goal, aku ingin menjadi investor agar aku bisa bantu funding startup lainnya. Maybe one day when I’ve gained enough capital.

Last question, kalau Prasmulyan berkunjung ke Kookie.do, apa menu rekomendasi kamu?

Prasmulyan WAJIB coba Cookie Dough Infused Ice Cream. Kami punya mesin khusus untuk meng-infuse cookie dough pilihan konsumen dan di-swirl ke dalam es krim mereka. Selain itu, jangan lupa pesan Cookie Dough Milkshake juga ya!

Sekarang kamu udah tahu cerita seru di balik bisnis Kookie.do. Hmm, kira-kira bisnis unik apa lagi ya yang akan dibangun oleh Prasmulyan? Nantikan artikel berikutnya di Ceritaprasmul.com! (SDD)

 

Kookie.do

Cabang SCBD       : Crumble Crew, Jalan Tulodong Bawah No 1A, SCBD

Cabang Terogong: Jl. Terogong Raya No.22

Instagram             : Kookie.do

mm

Sky Drupadi

Add comment

Translate »