Cerita Prasmul
Sosok Yang Berani Menantang Arus | Alumnus S1 Bisnis Universitas Prasetiya Mulya

Sosok Yang Berani Menantang Arus | Alumnus S1 Bisnis Universitas Prasetiya Mulya

Hi Prasmulyan, it’s Monday already! FYI, Senin adalah awal mula terbaik untuk memulai seminggu paling produktif. Untuk bantu bangkitin semangat teman — teman di hari ini, www.ceritaprasmul.com punya kisah menarik dari sosok alumni Prasmul, yang pastinya akan membawa segudang inspirasi bagi kalian. Happy reading, Prasmulyan!

Manfaatkan Peluang, Mendobrak Kultur

Belakangan ini, mendapatkan gelar entrepreneur muda mungkin sudah menjadi hal yang lumrah. Tapi, untuk mempertahankan titel tersebut ditengah derasnya gempuran persaingan adalah hal yang tidak mudah.

Diantara jajaran entrepreneur muda yang punya daya juang tinggi dan sukses mempertahankan titelnya hingga sekarang, hadir sosok Muhammad Emyranza. Pria yang akrab disapa Emyr ini adalah Alumnus S1 Bisnis Universitas Prasetiya Mulya angkatan 2010. Bicara mengenai daya juang, kegigihan Emyr tumbuh semenjak Ia berada di bangku kuliah. Bagaimana tidak, ditengah proses pembelajaran Prasmul yang terkenal padat, Emyr sempat menjalani dual profesi, yang membantu melatih work ethic dalam dirinya “Saya waktu kuliah juga pernah sambil kerja di salah satu perusahaan asuransi di Indonesia, pernah juga bekerja di perusahaan investasi asal Singapura,” Tuturnya.

Baginya, sukses adalah tentang bagaimana mencoba manfaatkan peluang dan berani menantang arus. Setelah sempat belajar dalam dunia kerja proffesional, Emyr memutuskan keluar dengan alasan ingin menapak ke jenjang yang lebih dekat dengan mimpinya, yaitu menjadi pebisnis. Bukan tanpa alasan, Emyr merasa dirinya lebih suka berada di zona yang menantang ketimbang zona aman “Ketika saya memutuskan mendirikan startup company, sata tahu bahwa akan lebih banyak bertemu dengan kegagalan, lebih banyak belajar dan lebih banyak tantangan. Meski sulit, saya merasa disitu improvement dalam diri saya akan sangat terlihat,” jelasnya.

Menginjak semester 4, Emyr memberanikan diri untuk mendirikan bisnis, yang lagi — lagi ia jalani sembari kuliah, Ia merasa “ At least, saya punya waktu 2 tahun untuk istilahnya bleeding dulu, trial error dan jatuh bangun pada saat itu. Hopefully, ketika lulus sudah bisa menghasilkan.” Ia sempat melalui tahap brainstorming yang panjang, mendapat masukan dari sana sini. Dari masukan tersebut, Alumnus Prasmul tersebut akhirnya berangkat dari hal sederhana yang dekat dengannya, yaitu membuat bisnis pangkas rambut pria.

Niat dan tekadnya cukup sederhana, Alumnus S1 Bisnis Prasmul ini ingin mengubah kultur masyarakat pada saat itu yang menganggap dunia pangkas rambut pria terkesan kurang baik secara estetika, higienitas dan servisnya. Emyr mengatakan “Awalnya kami berencana untuk mengubah pemikiran masyarakat tentang barbershop. Kami ingin membuat citra barbershop yang berkelas. Tempat modern, pelayanan berkualitas dan hargapun terjangkau,” Emyr juga peka terhadap perubahan yang terjadi, Ia merasa bahwa pria pun butuh memelihara penampilan. Hal tersebutlah yang meyakinkannya bahwa bisnis ini bukan usaha musiman “ Kalau dilihat dari core-nya, bisnis ini kan intinya usaha potong rambut. Resource-nya ga akan pernah habis dan semua orang butuh potong rambut.  Ditambah lagi, sekarang pria juga ingin terlihat sharp di mata orang lain.”

The men behind Barberbox; Triputra Salim dan Muhammad Emyranza (Ki-Ka)

Sehingga pada tahun 2012, Emyr bersama sepupunya Triputra Salim berhasil menghadirkan Barberbox, yaitu bisnis pangkas rambut yang berani mendobrak kultur dengan mengedepankan karakter modern gentleman, kualitas berkelas dan harga terjangkau. Balik ke zaman itu, bisnis barbershop masih didominasi oleh beberapa pemain lama dengan target market orang tua “2012 bisa dibilang belum memiliki competitor yang head to head, karena pemain lama targetnya berbeda. Kami beranikan diri untuk datang dengan konsep barbershop modern, mau grab pasar pangkas rambut untuk anak muda,” imbuhnya.

Bisnis pangkas rambut berkarakter ala Barberbox

Banyak Belajar dan Mengajarkan

Berkat pembelajaran dari Prasmul, Emyr sangat memperhatikan branding dari bisnisnya. Ia belajar bahwa untuk memperkenalkan konsep the new generation of Barbershop kepada masyarakat awam memang perlu dorongan campaign yang strategis untuk menunjukan karakter Barberbox “Kami punya tagline ‘Where Man Turns Into Gentleman’, tagline tersebut  kami turunkan dalam setiap kegiatan komunikasi di media sosial. Kami memberi insight kepada followers seperti how to be a gentleman, how to have a good manner,” Alumnus Prasmul ini menambahkan “Kami bahkan pernah membuat campaign gratis potong rambut bagi perempuan, simply because that’s how gentleman treat a woman.”

Barberbox selalu mengedepankan standard dalam bisnisnya

Suksesnya Barberbox membawa para pebisnis lainnya mulai membuka bentuk usaha sejenis. Meski demikian, Emyr dan Putra selalu mengarahkan The Box Team untuk tak gusar dengan meramainya persaingan. Mereka fokus melangkah lebih maju dari kompetitor,  sehingga menginjak tahun ke 6 sudah ada 9 cabang Barberbox yang tersebar di Jawa, Bali dan Sumatera. Ditanya rahasia dalam mengekspansi bisnisnya, Emyr menjawab secara bijak “ Ini kerja tim yang selalu bekerja based on targets dan goals. Kami punya work ethic yang selalu dijaga, manajemen menpower di Barberbox dimaksimalkan untuk kerja produktif, efektif dan efisien. Semua tim kami kerja happy. Mungkin disitu kelebihannya.”

PT Barberbox Putranza Indonesia employee gathering ke Pulau Seribu

Dalam menjalankan Barberbox, Ia mengakui tak jarang salah langkah dan tak melulu untung. Namun, lagi-lagi berkat mengenyam 4 tahun perkuliahan di Prasmul, ia belajar apa makna berbisnis“ Di Prasmul kan banyak dihadapkan dengan proyek binis. Pada saat Business Project (BP) kebetulan bisnis saya ga jalan, disitu sempat drop karena modalnya juga lumayan. Dititik tersebut, saya mendapat wejangan dari Prof. Agus dimana beliau jelasin bahwa bisnis bukan cuma untung saja, gagal adalah part of business,” jelasnya. Ia sampai pada satu kesimpulan bahwa makna berbisnis adalah tentang belajar untuk menjaga bisnis tetap tumbuh dan bertahan, meskin dalam keadaan apapun.

Selebrasi kelulusan, Emyr resmi mengenyam gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Prasetiya Mulya

Selain membekali timnya, Alumnus Prasmul yang satu ini tak lupa membekali dirinya dengan terus menggali ilmu. Dalam perbincangan di kantor Barberbox saat itu, Pria yang hobi membaca buku ini juga mengaku punya kebiasaan yang ia tekuni tiap hari “Setiap hari saya belajar lewat video orang — orang sukses, ga harus pebisnis, tetapi bisa tokoh inspiratif, motivator, bahkan pemuka agama. Dari situ, saya cocokkan ilmu dari tokoh tersebut dan value dalam diri saya,” Ia menambahkan “Bagi saya, belajar bisa dari siapa saja, bahkan dari orang gagal sekalipun. Karena menurut saya, kegagalan adalah pengalaman yang mahal dan selalu mengandung banyak pembelajaran didalamnya.”

Buah Kesuksesan

Perjalanan Emyr memang panjang. Dimulai dari mendirikan bisnis sambil kuliah, mengalami kegagalan dan belajar bangkit, hingga bersama-sama dengan The Box Team menggeser kultur pangkas rambut agar lebih ‘naik kelas’ yang akhirnya berbuah manis. Dan kini, barberhshop modern tumbuh menjadi kultur baru yang bertahan.

Dengan kegigihannya, Pria yang menginjak usia 25 tahun ini berhasil beberapa langkah dibanding pria seusianya. Kerja cerdasnya membawanya terpilih sebagai Top Ten Indonesia Youngster Inc. Student Entrepreneur Championship (IYISEC) oleh SWA Magazine tahun 2014.

Terpilih Dalam Jajaran Pemenang Young Business Movement dari SWA Magazine (2014)
Sosok Emyranza dalam SWA Magazine

Alumnus Prasmul ini juga berkesempatan membawa bisnisnya berkembang di beberapa kota,dengan cabang yang tersebar di Senopati, Kelapa Gading, Senayan, Bekasi, Bintaro, Bali, Padang Palembang dan Harmoni. Dari karyawan yang tadinya bisa dihitung jari, kini Barberbox juga sudah memiliki hampir 100 karyawan.

Selain pencapaian materil, kesuksesan Barberbox juga menarik untuk diulas berbagai media nasional, seperti masuk dalam tayangan Kick Andy Metro TV, Sindonews, Media Indonesia dan masih banyak lagi paparan Barberbox di media bergengsi tanah air.

Barberbox dalam Berita Satu TV
Liputan Barberbox di Koran Media Indonesia

Semua pasti ingin sukses seperti Emyr, tak perlu dengan jenis bisnis yang sama melainkan dengan hasrat, semangat dan kegigihan yang ia miliki. Pesan Emyr bagi juniornya di Prasmul Start your business today, do what you love, do what you like, and always be passionate about it. Karena suatu hari ada momen dimana bisnis itu bisa turun bahkan rugi. Fokus untuk buat bisnis kamu grow and sustain instead of just stuck in money game.” Sebagai penutup, ia juga menambahkan ”Keep improving and don’t settle. Because there is always a better way to make your customer happy.”

Menarik bukan?Itulah kisah Emyr dan hasrat berbisnisnya yang sudah mengalir dalam darahnya. Setelah mengenal punggawa Barberbox, lebih seru kali ya kalau kita mengenal lebih dekat kelebihan fasilitas yang ditawarkan Barberbox. Tunggu ceritanya di artikel selanjutnya ya! (*VIO)

Sumber Foto:
https://www.instagram.com/barberbox_id/
https://www.instagram.com/emyranza/

Add comment

Translate »